![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXLIcXBtK1EMJ4QW_xSuL5jdBtBs7xS1eIJZqXIfk4tDst-rQGNINFQYlL88vZuCh5FM3l7OYinfXsmuGw84JgvaA62Mfv1FM1iPi-xen0snhGJ80jXHxXwnkAghd1GtfO3li_fRB-5YOp/s700/pakistan.jpeg)
Batik Lokatmala Sukabumi terpilih mewakili Indonesia di ajang festival seni bergengsi di Islamabad, Pakistan. Tidak hanya mempromosikan batik Indonesia di ajang bertajuk Islamabad Art Festival (IAF) itu, pembatik Lokatmala, Fonna Melania, juga didaulat mengajarkan seni membatik menggunakan pewarna alam atau eco-print.
Melalui sambungan telepon, Fonna menyebut keberadaannya di Islamabad atas undangan KBRI di Pakistan. Menurutnya, ini adalah kedua kalinya dia dan tim diundang untuk mengenalkan salah satu budaya Indonesia, yaitu wastra (kain tradisional Indonesia yang memiliki makna dan simbol).
"Nanti kami akan mengadakan workshop di Islamabad Art Festival untuk pelajar di sana. Kemudian nanti di national art gallery-nya di Islamabad kita display batik juga. Kemudian yang sudah kita lakukan kemarin mengajarkan eco-print ke ibu-ibu duta besar seluruh negara yang ada di sini," ungkap Fonna, Rabu (13/11/2019).
Eco-print, dijelaskan Fonna, adalah teknik membatik dengan bahan pewarna alam. Penggunaan eco-print, disebut Fonna, mampu membius mahasiswa dan warga Pakistan, juga perwakilan kedutaan besar seluruh negara, yang ada di Islamabad.
"Kita memperkenalkan budaya warisan Indonesia, yaitu batik. Kita gunakan pewarna alam karena memang sudah lama Lokatmala membuat pewarna alam. Di tempat ini kita menggunakan daun yang ada di sini, kemudian kita transfer ke kain, salah satunya selendang," jelasnya.
Fonna menyebut berangkat pada 9 November dan rencananya baru akan kembali ke Tanah Air pada 26 November nanti. Jadwal yang dihadapi cukup padat, pesan yang disampaikan salah satunya adalah penggunaan eco-print di Indonesia yang cukup populer sebagai bahan ramah lingkungan.
"Di Pakistan, penggunaan plastik sudah diganti sejak 6 bulan lalu menggunakan tote bag berbahan kertas untuk kantong belanja. Nah, kita membawa tote bag juga, yang nantinya akan ada 59 mahasiswa Pakistan belajar membuat eco-print di atas tote bag," tutur Fonna.
"Kita di sini bertemu dengan dubes seluruh negara, mahasiswa Pakistan. Pakistan punya industri tekstil yang sangat besar, juga universitas jurusan tekstil. Nanti belajar eco-print, belajar membuat pewarna dari kayu alam dan dedaunan," tambahnya.
Selain batik Lokatmala, seni tarian dari Bali dibawa dalam rombongan dari Indonesia.
Sumber Berita: detik.com
0 Komentar