Subscribe Us

Pencarian Batik Khas Sukabumi: 10 Desainer Terbaik Bersaing di Babak Final



Lomba desain batik Dekranasda Kota Sukabumi merupakan upaya untuk melestarikan budaya batik dan menghasilkan batik resmi Kota Sukabumi. Desain batik terbaik akan dipromosikan ke dunia internasional dan diharapkan dapat meningkatkan popularitas batik Khas Sukabumi.

Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, membuka acara Penilaian Lomba Desain Batik Dekranasda Kota Sukabumi pada Kamis, 15 Februari 2024 di Aula BJB Kantor Cabang Kota Sukabumi.

Didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, H. Dida Sembada, Ketua Dekranasda Kota Sukabumi, Diana Rahesti, dan sejumlah kepala OPD Pemerintah Kota Sukabumi, Penjabat Wali Kota mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi dan peran Dekranasda dalam melestarikan warisan budaya nusantara.

"Saya mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi dan peran Dekranasda Kota Sukabumi untuk menyelenggarakan kegiatan lomba desain batik. Saat ini sudah masuk ke babak final dengan para juri profesional," kata Kusmana Hartadji.

Dari 170 peserta yang mendaftar, 10 desainer terbaik berhasil masuk ke babak final. Lomba desain batik ini diharapkan dapat menghasilkan batik resmi Kota Sukabumi yang akan diaplikasikan sebagai pakaian resmi di seluruh perangkat daerah.

"Desain batik yang menjadi juara pada lomba tahun ini, mesti dijadikan pakaian dinas dan resmi oleh Pemerintah Kota Sukabumi sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja dan upaya para desainer," lanjutnya.

Kusmana Hartadji juga menjelaskan bahwa lomba ini merupakan upaya untuk mengenalkan keindahan batik khas Sukabumi kepada masyarakat Kota Sukabumi dan dunia internasional.

"Pemerintah Kota Sukabumi memahami bahwa keberlanjutan kearifan warisan budaya seperti batik ini merupakan tanggung jawab bersama. Saya berharap, hasil dari lomba desain batik ini akan mengenalkan keindahan batik khas Sukabumi kepada dunia," tuturnya.

Proses penilaian dilakukan secara akumulatif oleh tim juri profesional. Sepuluh desainer terbaik akan mempresentasikan karyanya dan menjelaskan makna di balik desainnya.

"Ini final lomba batik khas Sukabumi, jumlah pesertanya luar biasa, 170 yang mendaftar. Setelah dilakukan seleksi administrasi, kemudian muncul 91 peserta setelah dinilai oleh tim juri. Alhamdulillah, tim jurinya terdiri dari para profesional," lanjut Penjabat Wali Kota Sukabumi.

Desain batik yang menjadi juara akan dipromosikan ke dunia internasional di Sydney, Australia pada tanggal 29 Februari hingga 6 Maret 2024. Kusmana Hartadji juga akan membuat surat edaran kepada setiap perangkat daerah agar batik khas Sukabumi ini digunakan oleh para ASN.

"Saya juga akan membuat surat edaran kepada setiap perangkat daerah agar batik khas Sukabumi ini digunakan oleh para ASN. Juga dapat digunakan oleh para siswa namun tidak memberatkan mereka. Namun semua 10 peserta ini akan mendapatkan penghargaan karena sudah juara," pungkas Kusmana Hartadji.

Desain Batik "Reugreug" Karya Talitha Juarai Lomba Desain Batik Dekranasda Kota Sukabumi

Di hari yang sama, Tim Juri Lomba Desain Batik Khas Kota Sukabumi yang diselenggarakan dalam rangka Hari Jadi ke-110 Kota Sukabumi telah menetapkan juaranya.

Desain batik "Reugreug" karya Talitha Tri Deviani berhasil memukau para juri dan keluar sebagai juara pertama. Motif batiknya unik dan sarat makna mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi Kota Sukabumi.

M. Ivansyah Ramdani dengan desain "Batik Tirta Sari" dan Kresna Yudha Utama dengan desain "Mojen (Mochi dan Wijen)" yang memadukan ikon kuliner mochi dan wijen khas Kota Sukabumi, masing-masing meraih juara kedua dan ketiga.

Bintang Rexsa dengan desain "Cikahuripan", Wildan Abdullah dengan desain "Balai Kota Sukabumi", dan Natania Dafina dengan desain "Ambara" berhasil mendapatkan predikat juara harapan.

Ketua Dekranasda Kota Sukabumi, Diana Rahesti, mengungkapkan rasa bangga terhadap seluruh peserta lomba. Ia berharap desain-desain batik yang dihasilkan dapat menjadi identitas dan kebanggaan Kota Sukabumi.

"Hal terpenting dari kegiatan ini, para finalis yang sudah masuk ke dalam 10 besar ini telah menjadi juara," ungkap Diana Rahesti.

"Semoga melalui lomba ini, kita telah bisa menjawab aspirasi warga Kota Sukabumi yang mengharapkan adanya batik khas Kota Sukabumi untuk menjadi identitas kota ini," pungkasnya.

Diana Rahesti juga memastikan bahwa desain batik khas Kota Sukabumi ini akan diproduksi dalam bentuk kain batik dan didaftarkan hak kekayaan intelektual (HAKI) untuk melindungi karya para desainer.

Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, turut memberikan apresiasi kepada para pemenang dan berharap desain batik ini dapat menjadi ikon baru bagi Kota Sukabumi.

Sumber: Web KDP Kota Sukabumi

Posting Komentar

0 Komentar